Perahu Kertas
Dear Neptunus,
Mungkin aku adalah agent mu yang baru setelah aku melihat bagaimana Kugy berimajinasi tentang mu dan jenderal pilik. Aku ingin berbagi kisahku dengan mu. Berbagi imajinasiku yang thak mampu aku ukur seberapa luas imajinasi ini.
Nus,
memulai sesuatu hal yang baru itu susah. umurku tak lagy belasan, umurku sudah berkepala dua. Dan aku takut dengan apa yang akan terjadi di kehidupanku nantinya.
Penat kehidupan sering kali aku hadapi, jenuh akan polemik kehidupan juga sering aku temui. bergulat dengan pikiran serta hati nurani sudah bosan aku alami. teriak jiwa yang kering juga sudah bosan aku sadari. aku sadar betapa Tuhan Maha Adil memberikan semua nikmat-Nya untukku. Tapi sepertinya aku belum maksimal dalam mensyukuri-Nya.
Tak bisa ku menolak jika hati ini sudah menemukan apa yang jadi labuhan hatinya. Siap ataupun tidak siap, dengan segala apa yang ada dalam diriku juga akan terpaut dengan hati itu. Namun untuk saat ini, aku belum siap, nus. Ya, jika memang benar apa katamu bawa hati itu dipilih dan bukan memilih, maka aku akan yakin bahwa suatu saat nanti hati ku akan dipilih dan bukan memilih.
Kularungkan perahuku dalam kedamaian imajinasiku...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar